“There’s a place in your heart, And I know that it is love
And
this place could be much, Brighter than tomorrow.
And
if you really try, You’ll find there’s no need to cry
In
this place you’ll feel, There’s no hurt or sorrow.
There
are ways to get there, If you care enough for the living
Make
a little space, make a better place”.
(Heal
The World- Michael Jackson)
Kita semua pasti tahu dengan lagu Heal the world yang dinyanyikan oleh
Michel Jackson. Lagu yang penuh pesan kedamaian tersebut merupakan karya yang
paling dibanggakan Michael Jackson semasa hidupnya. Sepotong bait diatas
mewakili bahwa Michael Jackson selalu bermimpi betapa indahnya dunia apabila
penuh cinta dan kedamaian. Lagu tersebut pun merupakan surat cinta Michael
Jackson untuk kita semua.
Dalam
lirik tersebut terdapat satu kalimat yang menarik yaitu And I know that it is love (Dan saya tahu itu adalah cinta).
Disinilah ternyata memang cinta sangat penting bagi kehidupan karena dapat menciptakan kehidupan
yang penuh kedamaian.
Pada hakikatnya manusia merupakan mahluk
yang mulia. Manusia diberikan kesempurnaan yang lebih dari mahluk hidup
lainnya. Kesempurnaan yang dimaksud adalah manusia memiliki akal pikiran yang
berguna segabai penalaran nilai rasa yang akan berefek pada penilaian pembeda
hal yang baik dan buruk.
Manusia adalah hamba kebaikan. Secara
fitrah setiap manusia mencintai keindahan, perdamaian dan membenci kedzaliman
(keburukan). Dengan akal pikiran yang berhubungan erat dengan perasaan pada
hakikatnya manusia memiliki kecenderungan kepada hal yang baik. Semua itu
memiliki artian bahwa tanpa melalui studi, pengkajian, bimbingan atau pemikiran
rasional, manusia dapat memahami atau menilai sesuatu hal.
Semua fitrah yang dimiliki manusia
tersebut adalah hal yang dinamakan cinta. Bahkan seorang pujangga bernama
Jalaluddin Rumi pernah berkata “cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu
beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi
telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat. Cintalah yang
mampu melunakkan besi, menghancurkan batu karang, membangkitkan yang mati dan
meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin”. Inilah dasyatnya
cinta ketika kita mengetahui bahwa cintalah yang berperan dalam kehidupan
manusia.
Cinta Ciptakan
Perdamaian
Seiring berkembangnya zaman, peperangan
terjadi antara satu Negara dengan Negara lain, antara satu organisasi dengan
organisasi lain bahkan antara satu orang dengan orang lain. Dewasa ini pun
premanisme kian merajalela dan kerusuhan semakin banyak terjadi bahkan sudah menjadi
hal biasa di kalangan pelajar dan mahasiswa yang katanya berpendidikan itu.
Ironis, pelajar dan mahasiswa yang seharusnya berjuang untuk menggapai
cita-cita dan berusaha memajukan bangsa justru rajin melakukan kekerasan yang
banyak merenggut korban jiwa. Rasa aman dan tentram pun tak akan pernah
tercipta, kecemasan dan ketakutanlah yang akan selalu hadir dalam sendi-sendi
kehidupan bermasyarakat.
Pada dasarnya perselisihan terjadi
karena adanya ketidaksesuaian (perbedaan). Semua perbedaan pun sebenarnya tidak
harus diselesaikan dengan kekerasan dan pertengkaran bila kita mengerti akan
hakikat manusia yang diciptakan berbeda-beda. Perbedaan yang ada dapat kita
selesaikan apabila kita semua mulai menumbuhkan rasa cinta terhadap sesama.
Adanya perbedaan seperti perbedaan warna kulit, agama, ideologi, budaya
seharusnya menjadi dasar tumbuhnya rasa cinta terhadap sesama dan kita harus
saling melengkapi. Dalam sebuah makna cinta yang sesungguhnya akan terlahir
rasa peka dan peduli terhadap sesama. Di balik ketulusan sebuah cintalah akan
lahir kasih sayang yang mendalam pada diri kita.
Melalui makna cinta yang sebenarnya
manusia dapat hidup berdampingan. Dengan cinta, dunia ini akan aman dan
tentram. Teriakan-teriakan emosional tak akan lagi terdengar, tindakan tindakan
brutal tak akan lagi telihat dan Tangisan kehilangan sanak famili tidak akan
ada lagi. Semua itu hanya akan tercipta andai semua manusia mengerti akan
hakikat dirinya yakni sebagai mahluk penuh cinta. Cinta kepada sesama manusia
dan kepada sang pencipta.