"Baikkah apabila ana punya niat kepada teman Anti?"
“Afwan, setahu saya dia sedang melakukan proses taaruf dengan ikhwan.”
Kusingkapkan rasa malu, kuberanikan kata untuk membuka tanya tanpa khalwat pada teman baik akhwat yang kusuka. Bismillah, kutanyakan pertanyaan pembuka yang diiringi bayangan pertanyaan berikutnya. “Afwan, setahu saya dia sedang melakukan proses taaruf dengan ikhwan.” jawabnya singkat. Jawaban tak terkirakan itupun menghentikan iringan pertanyaan lainnya. Lidah seketika kelu, tetapi beruntung kusampaikan hal itu lewat pesan singkat sehingga kata masih bisa tersampai lewat ketikan yang terasa berat. Jawaban singkat, penuh hormat, tapi tetap membuat diri ini cukup sedih mendengarnya.
Dada mulai terasa menyempit. Air mata pun berusaha menetes, walau sedikit kutahan agar tak menetes. Nama yang kuharap menjadi pendamping dalam surat indah itu, sosok yang kudoa jadi pembimbing para penerus agama ini, saat ini sedang melaksanakan taaruf.
Perasaan ini muncul -entahlah suka ataupun cinta-, namun kagumku selalu membuncah ketika kulihat pesona hijabmu. Hijab syar’imu, Hijab lembut perkataan dan akhlakmu. Lewat dinding maya itu kulihat, kuamati engkau.
Kini, aku mulai sadar dan sedikit mengerti dengan perasaan Salman Al-Farisi yang menyuruh Abu Darda untuk mengkhitbahkan seorang akhwat dengan mendatangi walinya. Saat itu, khitbah Salman Al-Farisi ditolak, namun sang akhwat malah menginginkan Abu Darda sebagai pendampingnya. Bagaimana perasaan Salman Al-Farisi saat itu? Menyesakkan! Cukup Terbayangkan sekarang. Namun, Salman Al-Farisi berbesar hati, rupanya makna kata La Tahzan, InnAlloha Ma Ana telah bersemayam di hati ikhlasnya.
Mencintai karena Allah, berarti siap mencintai karena ketaatannya pada Allah. Pun mencintai karena Allah berarti siap merelakan pada yang lebih siap. Indahnya hati Salman Al-Farisi saat melapangkan teman dekatnya dipilih oleh wanita yang dicintainya. Indahnya akhlak Salman Al-Farisi saat merelakan keinginannya dengan ketaatan kepadaNya. Indahnya mencintai karena Allah.
Mencintai karena Allah, berarti siap mencintai karena ketaatannya pada Allah. Pun mencintai karena Allah berarti siap merelakan pada yang lebih siap. Indahnya hati Salman Al-Farisi saat melapangkan teman dekatnya dipilih oleh wanita yang dicintainya. Indahnya akhlak Salman Al-Farisi saat merelakan keinginannya dengan ketaatan kepadaNya. Indahnya mencintai karena Allah.
Kembali kudoakan engkau agar mendapat pasangan yang seiman, sevisi dan misi, serta menjadi pembimbing untuk masuk ke surga Allah. Rasanya, dalam keinginan mencintai karena Allah ini kujauhkan ego diriku untuk milikimu karena Allah lah pemilik segala sesuatu. Kembali kuluruskan niat ini, kembali kuserahkan kepada Allah sebab kumencintai lewat hal yang nampak, namun Allah maha mengetahui isi hati dan semua yang tak nampak olehku. Ya Allah, bimbinglah diri yang penuh lalai ini. Jauhkan dari tidak lurusnya niat. Jangan jadikan hal ini sebagai gulita kesedihan. Jadikanlah sebagai cahaya penerang dalam sujudku padaMu. Jadikan cinta ini bermuara dalam ketaatanku padaMu ya Rabb. :)
24 Mei 2015/ 5 Syaban
:imam akhmad:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar