Tetesan hujan jatuh bergemerincik seolah lahirkan nada baru. Lantunnya seolah menemani hati pilu. Pilu ini bukan kelu tapi menahan cemburu.
kutapakan jejak-jejak ini pada tempat-tempat terbaik. Berharap cemburu ini kian membaik. Memang, hati ini semakin tenang saat kuserahkan pada Dzat Yang Maha pemilik.
Tak pantas memang rasa cemburu terus memenuhi kisi hati. Tak elok memang hingga terkesan lemah hati. Pun Allah benci.
Maaf terucap dalam doa tiap detik. Kucemburui potensi diri yang hanya kembangkan satu sisi. Bahkan diriku banyak lupakan Engkau wahai ilahi.
Cemburu rasanya pada diri yang menggebu saat ada perlu. Kembali jauh saat tak ada gemuruh. Uh, memang khilafku sering kambuh.
Kuhilangkan cemburu ini lewat kata, rasa, dan laku. Kudekati Engkau Ya Rabb. Bimbinglah batin penuh keluh yang selalu bergemuruh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar